Browse Dekkson's articles for your reference.
- Article | 22 August 2023
Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 meninggalkan banyak sejarah. Termasuk bangunan-bangunan yang hingga kini masih berdiri kokoh. Pada tahun ini, kita sudah merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-78. Untuk itu, Dekkson ingin mengulas beberapa bangunan bersejarah di Indonesia yang memiliki segi Arsitektur yang masih kokoh. Bangunan bersejarah ini tidak hanya menyimpan sisi sejarah, namun juga terdapat budaya, sosial, dan perjuangan rakyat Indonesia.
Benteng peninggalan Belanda ini mulai dibangun pada abad ke-16, yaitu tahun 1545 oleh Raja Gowa X, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng. Benteng Fort Rotterdam berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng Fort Rotterdam mulanya bernama Benteng Ujungpandang yang digunakan sebagai benteng pertahanan dari Belanda. Pada tahun 1655-1669, Benteng Ujungpandang hancur dalam Perang Makassar. Sultan Hasanuddin yang memimpin pada saat itu dipaksa menandatangi perjanjian Bsongaya pada tanggal 18 November 1667. Kemudian Gubernur Jenderal Speelman membangun kembali bangunannya menggunakan gaya arsitektur Belanda. Benteng ini berubah nama menjadi Fort Rotterdam. Arsitektur bangunan ini tergolong unik karena memiliki bentuk mirip dengan penyu jika dilihat dari ketinggian. Bahan dasar benteng ini pada awalnya hanya campuran batu dan tanah liat.
Source : https://www.triptrus.com/destination/985/kelenteng...
Kelenteng Sam Poo Kong merupakan simbol akulturasi budaya Tionghoa dengan adat Jawa. Kelenteng ini berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Bangunan kelenteng ini didominasi oleh warna merah yang megah serta arsitektur khas Tionghoa dan Jawa. Ciri khas Kelenteng ini dimahkotai dengan atap pagoda berlapis tiga.
Source : https://getlost.id/2022/01/21/uniknya-arsitektur-m...
Source : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fbobobox.com%2Fblog%2Fwisata-sejarah-gereja-
Gereja Blenduk terletak di kawasan Kota Lama Semarang, yang merupakan cagar budaya nasional berbentuk belasan bangunan tua. Gereja ini dibangun pada tahun 1753. Gaya arsitektur bangunan ini adalah neoklasik karena menggunakan bentuk kubah sebagai atapnya. Nama Blenduk diberikan karena bentuk kubahnya yang menggembung, atau dalam bahasa Jawa disebut "Blenduk", namun hingga saat ini nama asli gereja ini tidak diketahui. Gereja ini memiliki denah oktagonal atau segi delapan yang beraturan, dimulai dari ruang induk di tengah hingga tepat di bawah kubah. Bagian atas gereja ini, terutama di balkon lantai dua, masih terlihat organ (orgel) peninggalan zaman Belanda yang sudah berusia ratusan tahun.
Pura ini didirikan pada tahun 1960-an hingga 1970-an. Mandara Giri Semeru Agung terletak di Lumajang, Jawa Timur, dan merupakan pura tertua di Indonesia. Pintu masuk pura terdapat candi Bentar yang merupakan bangunan khas Majapahit, berbahan bata merah. Dari segi visual Pura ini bergaya arsitektur Pura di Bali.